Java Jazz 2018: Celebrate Jazz in Diversity

Tahun ini pergelaran Java Jazz Festival akan memasuki tahun ke-14. Setelah dimulai pada 2005 dan mendapatkan animo yang cukup meriah selama lebih dari satu dekade, seperti apa kejutan yang akan dihadirkan oleh event jazz terbesar di Asia ini? Dari press conference yang berlangsung pada akhir Januari lalu, setidaknya tercatat ada 10 panggung utama di Java Jazz Festival tahun ini. Sebelumnya, pada 2017, jumlah panggung di ajang internasional ini adalah 14.

Mengusung tema Celebrate Jazz in Diversity di tahun ini. Ini adalah tentang jazz yang beragam. Dewi Gontha, Direktur Utama PT. Java Festival Production mengatakan bahwa jazz tumbuh dalam keberagaman. “Musik yang universal”, katanya pada Januari lalu di Kemang. “Kami ingin panggung lebih sedikit biar penonton fokus menonton, tidak pindah-pindah”, tambahnya.

Tahun ini, Java Jazz Festival akan digelar lagi pada 2 hingga 4 Maret. Lokasinya Jakarta International Expo Kemayoran. Sesuai dengan tema yang diusung, tahun ini para penampil juga datang dari lintas-genre, mulai dari Ron King Big Band dan Lee Ritenour yang telah menjadi langganan festival jazz ini hingga ada nama band generasi 90-an yang melambung dengan single hit “Iris” dari film box office, City of Angel. Tak lain Goo Goo Dolls. Menariknya, ini pertama kali band asal Buffalo, Amerika Serikat ini tampil untuk publik Indonesia.

Deretan musisi lokal yang akan tampil juga bukan main-main, mulai dari Glenn Fredly, Kunto Aji, Endah N Rhesa, hingga Maliq and D’Essentials. Sedikit sentuhan 90-an datang dari Fariz RM dan band pop asal Bandung, Java Jive.

Selain nama-nama penampil di atas, untuk generasi milenials, festival jazz yang diusung oleh Peter Gontha ini juga memasukkan nama Daniel Caesar. Raja R&B terbaru yang juga nominator Grammy Awards lewat dua single; “Praise Break” dan “Pilgrim’s Paradise” dari albumnya yang dipuji para kritisi “Freudian”.Di samping Daniel Caesar, sebagai magnet penonton milenials ada nama Lauv, musisi muda kelahiran 94 yang mengusung electro pop sebagai penampil di Java Jazz tahun ini.

Setelah melewati satu dekade pertama dan sukses membawa penonton Indonesia dalam sebuah festival musik berkelas, perlu ditunggu seperti apa Java Jazz Festival tahun ini akan berlangsung. (Wal)

 

 

 

 

 

 

Tinggalkan Balasan

Please log in using one of these methods to post your comment:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s