Indonesia sudah lama dikenal sebagai negara kepulauan yang penuh keragaman serta keindahan alam yang eksotis di dunia dan dalam waktu dekat juga akan menjadi tuan rumah perhelatan internasional bertitel “BPJS Ketenagakerjaan Belitong Geopark International SUP (Stand Up Paddleboard) and Kayak Marathon (BGISKM) 2019” yang mengambil lokasi di Bangka Belitung.
Dalam kegiatan tersebut, BPJS Ketenagakerjaan juga dengan bangga memperkenalkan olahraga air yang mulai banyak digemari oleh masyarakat, hal ini bisa terlihat dari semakin banyaknya komunitas Kayak dan SUP bermunculan.
Kegiatan dayung di laut dengan menggunakan Kayak & SUP sendiri merupakan salah satu cara yang efektif dan menarik untuk menikmati pemandangan permukaan laut serta garis pantai, dimana dalam hal ini Indonesia tercatat memiliki garis pantai terpanjang ke dua di dunia setelah Kanada. Seru kan?
Alasan dipilihnya Belitung sebagai tuan rumah untuk gelaran ini tak lain karena daerah ini juga memiliki keindahan permukaan laut yang unik dengan paduan bebatuan granitnya yang selain indah juga instagram-able. Menjadi nilai tambah tersendiri bagi wisatawan yang ingin menjelajah permukaan laut dan garis pantainya.
Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan (BPJSTK), Agus Susanto yang hadir dalam sesi kick off di Ancol pada pertengahan Mei lalu mengatakan bahwa pihaknya berharap kegiatan berkelas internasional ini selain untuk memajukan potensi pariwisata Indonesia, juga untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat, khususnya pekerja hingga olahragawan akan pentingnya perlindungan jaminan sosial ketenagakerjaan.
“BPSTK memberikan perlindungan kepada seluruh pekerja, termasuk di dalamnya para atlet, pekerja formal, pekerja informal seperti nelayan, pedagang, dan lain sebagainya”, terang Agus.
Sebagai Pendukung Utama dalam kegiatan ini, BPJSTK juga melakukan kick off dengan pihak terkait di Kafe Hoax, Ancol pada 18 Mei 2019. Kick off event dilakukan bersama dengan Bupati Kabupaten Belitung, Sahani Saleh, Kaniki Action Partner selaku penyelenggara kegiatan dan SUP.ID selaku perwakilan dari komunitas SUP Indonesia.
Prosesi kick off ditandai dengan pelepasan peserta ‘Night Paddling’ oleh Agus Susanto sebagai Dirut BPJSTK untuk memulai rangkaian kegiatan menuju BGISKM 2019.
Kemenpora sendiri turut mendukung event BGISKM 2019 yang diselenggarakan di Belitung pada Agustus mendatang.
“Event ini bukan sekadar kompetisi olahraga bagi penggiat SUP dan kayak, tetapi menjadi ajang berkumpulnya penggiat SUP dan kayak dari seluruh dunia untuk dapat menikmati kepulauan Belitung khususnya, sambil memajukan dan memancing minat olahraga dayung bagi warga Indonesia yang seyogyanya menjadi olahraga unggulan di Indonesia sebagai negara maritim.” ujar Imam Nahrawi dalam siaran pers yang diterima Wonderoam.
Sahani Saleh, selaku Bupati Kabupaten Belitung juga menyatakan kesiapannya dalam gelaran BGISKM 2019 Agustus nanti. “Harapan kami event Kayak dan SUP ini dapat menjadi kegiatan unggulan yang menjadi ciri khas Belitung, dan menjadi kegiatan rutin tahunan berskala internasional di kepulauan Belitung,” tandasnya.
Agus mengatakan jumlah peserta yang akan mengikuti kompetisi ini ditargetkan sebanyak total 250-300 peserta dari berbagai kategori, seperti Kayak, SUP, dan Kanoe tradisional. Kegiatan ini akan diselenggarakan pada tanggal 2-4 Agustus 2019 di Tanjung Kelayang, Bangka Belitung”, jelas Agus.
Kegiatan yang diinisiasi pada tahun 2018 yang lalu melalui Belitong Geopark International Kayak Marathon 2018 merupakan kegiatan pertama yang kemudian dikembangkan dengan bertambahnya aktifitas air lainnya, seperti SUP dan Kanoe tradisional untuk tahun 2019. Kegiatan ini rencananya akan dibuat sebagai agenda tahunan untuk mendorong wisata bahari Indonesia, sekaligus untuk mendukung penetapan Belitong sebagai Unesco Global Geopark (UGG) pada 2020.
“Semoga dengan diadakannya kompetisi ini di Belitung, dapat memperkenalkan Belitung lebih luas lagi kepada dunia internasional, sekaligus juga meningkatkan perekonomian positif masyarakat di wilayah Belitung melalui sport tourism event. Hal ini sesuai dengan misi kami untuk selalu mendukung pembangunan dan kemandirian perekonomian nasional”, tutup Agus.
Sekilas Tentang Komunitas Kayak dan SUP Indonesia
Komunitas yang mendukung kegiatan ini adalah Sea Kayak Indonesia dan Standup Paddle Indonesia. Keduanya merupakan kumpulan dari pegiat sea-kayak (atau kayak petualangan) dan standup paddle atau SUP diseluruh Indonesia. Sea Kayak Indonesia merupakan wadah perkumpulan yang dibentuk tahun 2018 untuk menampung aspirasi seluruh pegiat maupun klub-klub sea-kayak seluruh Indonesia dari Sumatera Utara hingga Papua dengan jumlah anggota lebih dari seratus orang.
Standup Paddle Indonesia merupakan club SUP terbesar di Indonesia yang didirikan tahun 2015 dengan anggota lebih dari 100 orang seluruh Indonesia. Untuk mengetahui lebih jauh tentang Sea Kayak Indonesia, bisa mengunjungi laman Facebook: Sea Kayak Indonesia, atau akun Instagram @seakayak_indonesia, dan SUP Indonesia pada akun Instagram @sup_id_ dan website http://www.standuppaddle.ida. (Wal)