Film yang disutradarai oleh Adrian Grunberg ini memang masih menjual karakter John Rambo, seorang pahlawan veteran Amerika yang pernah berperang di Vietnam. Bila di masa muda, Rambo nampak perkasa, di masa tuanya, dia masih harus “berjuang” membela kebenaran dan juga menegakkan keadilan walaupun perang telah lama berakhir. Bisa jadi, ini menandai kembalinya Rambo di jagat film setelah kemunculan perdananya di tahun 1982. Hampir 4 dekade lalu.
Sosok John Rambo dalam sekuel ke-5 ini sendiri digambarkan wajahnya kian menua, meskipun otot masih terlihat, tapi performa yang kian menurun juga terlihat oleh penonton. Menariknya Grunberg juga “membeberkan” beberapa poin penting dari masa lalu John Rambo dalam film ini yang tidak diungkapkan sebelumnya.
Adalah Gabrielle (dimainkan oleh Yvette Monreal) yang secara mendadak pergi ke Meksiko untuk mencari tahu tentang masa lalunya. Dari situ, berbagai drama pun akhirnya bermunculan. Neneknya Carmen Delgado (diperankan oleh Paz Vega) dan juga pamannya John Rambo (Sylvester Stallone) tidak bisa mencegah keinginan Gabrielle untuk pergi dari Arizona yang menawarkan kenyamanan.
Sesampainya di Meksiko, bukan saja mendapatkan informasi yang ingin dia cari, tapi Gabrielle juga mendapatkan ancaman serta sekapan dari kartel berbahaya. Saat Gabrielle menjadi korban kejahatan kartel yang berdarah dingin, di saat itulah, sang paman yang tak lain adalah John Rambo muncul sebagai pahlawan.
Menariknya, Rambo: Last Blood yang dibungkus dengan durasi satu setengah jam juga tidak menye-menye dalam penyajiannya. Bermacam tumpahan darah dan juga pertarungan yang dihadirkan boleh diacungi jempol. Tanpa basa-basi. Sama halnya seperti di film-film Rambo sebelumnya. Sebuah tontonan menarik yang bisa jadi pilihan pada akhir pekan ini di bioskop Indonesia. (Ikka/Foto: Dokumentasi Lionsgate)