Diproduseri oleh Raymond Wong, Wilson Yip, dan Donnie Yen, instalasi ke-4 dari franchise Ip Man memang menarik untuk diikuti. Ditulis naskahnya oleh Hiroshi Fukazawa dan Edmond Wong, film arahan Wilson Yip kini membawa para penonton ke Amerika Serikat sebagai setting utama.
Berawal dari kedatangan Ip Man (Donnie Yen) yang memenuhi undangan Bruce Lee (Kwok-Kwan Chan) ke San Fransisco, Amerika Serikat sekaligus menengok sekolah untuk putranya. Di sana Ip Man malah harus menjadi saksi dari rasisme yang terjadi dengan ajaran Wing Chun oleh bule-bule Amerika. Selain itu, Ip Man juga harus mengurusi masalah internal dengan asosiasi masyarakat Cina di Amerika yang tidak suka dengan kehadirannya karena merupakan guru dari Bruce Lee.
Diceritakan Bruce Lee di Amerika Serikat pada dekade 60-an telah sukses memperkenalkan silat Wing Chun di Negeri Paman Sam. Kesuksesannya dituangkan bukan saja dalam bentuk film tapi juga buku. Hal ini tidak disukai oleh para ketua di asosiasi Cina di Amerika karena dianggap membuat jurang yang makin lebar dengan bule di Amerika yang sangat rasis dengan orang Tionghoa.
Diproduksi dengan biaya cukup besar sekitar 52 Juta USD, film kolaborasi antara Bullet Films, Mandarin Motion Pictures dan Shanghai B ini juga memasang salah satu anggota penyanyi F4 yang terkenal, Vanness Wu sebagai bintang utamanya. Sepanjang 1 jam 45 menit, bisa dibilang ini lah film perpisahan dengan master Ip Man karena diceritakan sang guru mengidap penyakit keras yang cukup memprihatinkan. (Wal/ Foto: Mandarin Motion Pictures)