Setelah Banten dan Padang kali ini kesempatan pengembangan kewirausahaan program pengembangan Kabupaten/Kota Kreatif Indoneisa datang ke Ibukota. Selain kota/Kabupaten, Ibukota juga perlu dikembangkan dunia kreatifnya guna meningktakan lapangan pekerjaan.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahudin Uno mengatakan bahwa untuk program ini sebenarnya sudah ada sejak tahun 2016 dan hingga saat ini terus dikembangkan oleh Kemenparekraf/Baparekraf.

Tahapan kegiatan dilakukan dimulai dari pemetaan dan pengusulan subsektor ekraf unggulan melalui kegiatan dengan Uji Petik terhadap 4 (empat) unsur atau elemen Penilaian Mandiri Kabupaten Kota Kreatif Indonesia (PKM3I) antara lain ada:
1. 17 subsektor ekonomi kreatif.
2. Kreator/pelaku ekraf (ABCG-M).
3. Rantai nilai ekraf.
4. keterkaitan backward-forward linkage.
Semua unsur PMK3I ini dapat didalami lebih lanjut melalui situs https://kotakreatif.kemenparekraf.go.id. “Di Jakarta itu banyak usaha kreatif, namun banyak juga yang belum dikembangkan,” katanya pendek saat ditemui di Pullman Hotel, Jakarta Barat .
Untuk itu, program ini diharapkan mampu melakukan pengembangan usaha kreatif di ibukota. Selain meningkatkan kualitas ada juga peningkatan sumber daya manusia sehingga mampu menciptakan lapangan pekerjaan di Ibukota. “Ini adalah rangkaian pengembangan KaTa Kreatif Indonesia ini, Kemenparekraf/Baparekraf menyelenggarakan kegiatan Workshop Peningkatan Inovasi dan Kewirausahaan sebagai bentuk fasilitasi pengembangan potensi ekonomi kreatif, sebagaimana yang akan dilaksanakan di 25 Kabupaten/Kota”, tambahnya lagi.
Kegiatan Workshop Peningkatan Inovasi dan Kewirausahaan akan dilakukan secara luring di dua lokasi yaitu Hutan Mangrove PIK dan Pullman Hotel, berupa pemberian materi terkait peningkatan inovasi dan kewirausahaan yang dilanjutkan dengan sesi diskusi dan tanya jawab antara narasumber dengan pelaku ekonomi kreatif subsektor kuliner dari komunitas kuliner di Kota Administrasi Jakarta Utara dan Jakarta Barat. Untuk kegiatan workshop di Kota Administrasi Jakarta Utara dan Jakarta Barat masing-masing akan dihadiri oleh 45 pelaku ekonomi kreatif.
Selain Menteri, yang menjadi narasumber lainnya di acara ini adalah Nilam Sari yang juga pemilik usaha Kebab Turki Baba Rafi dan Shafigh pahlevi lontoh (ADKI). Kegiatan workshop ini sendiri diharapkan dapat meningkatkan wawasan dan pemikiran kreatif peserta, sehingga dapat terus berkarya dengan bekal materi kreativitas, permodelan bisnis, promosi digital dan pengelolaan keuangan serta permodalan. (Teks:FreddyWally/Foto: Dokumentasi Kemenparekraf)