No Time To Die; Hidup (Tidak Baik-Baik Saja) James Bond Pasca Pensiun


Setelah ditunda selama kurang lebih satu setengah tahun, “No Time To Die” yang juga merupakan waralaba film James Bond ke-25 akhirnya dirilis secara terbatas di beberapa negara pada awal Oktober ini. Salah satu negara yang mendapat keberuntungan rilisan awal film ini adalah Indonesia yang tayang lebih dulu beberapa jam sebelum London. Faktor pandemi Covid-19 di seluruh dunia membuat film yang paling ditunggu ini harus menunda penayangannya di layar lebar.

Daniel Craig sebagai James Bond, Naomie Harris sebagai Moneypenny dan Ben Whishaw sebagai Q di NO TIME TO DIE, (Photo: EON Productions and Metro-Goldwyn-Mayer Studios film Credit: Nicola Dove © 2021 DANJAQ, LLC AND MGM).

Dibintangi oleh Daniel Craig dan Lea Seydoux, kisah “No Time To Die” adalah tentang kehidupan agen rahasia yang sudah pensiun. Statusnya sebagai agen spionase Inggris yang terkenal yaitu M16 dengan kode khusus 007 membuat hidup Bond meskipun sudah pensiun ternyata tidak baik-baik saja. Hubungannya yang serius dengan Madeline Swann (dimainkan oleh Lea Seydoux) dan keinginan Bond untuk melangkah lebih lanjut ke jenjang pernikahan harus berakhir pahit saat Bond diserang dan diberondong peluru oleh tim Specter saat sedang menyiapkan pernikahan di Basilicata, Italia. Specter adalah kelompok mafia yang menjadi seteru Bond dalam beberapa tahun terakhir

Film ini sendiri dibuka dengan adegan yang cukup membuat jantung berdegup selama 5 menit. Film ini tercatat juga menjadi film terakhir dari Daniel Craig sebelum benar-benar pensiun sebagai sosok James Bond setelah membintangi empat film, mulai dari Quantum of Solace (2008), Skyfall (2012), Spectre (2015), dan No Time To Die (2021).

Serangan di Italia membuat Bond kemudian merasa kesepian karena dia memilih untuk memutuskan hubungan dengan Swann dan memilih untuk hibernasi di Jamaika saja. Di Jamaika Bond bertemu dengan Felix Leiter (Jeffery Wright), temannya sekaligus agen CIA yang memintanya menyelesaikan sebuah misi di Kuba terkait organisasi Spectre.

Munculnya sosok Lyutsifer Safin (dimainkan Rami Malek) yang misterius dan ikut memburu Swann serta serangan perang senjata biologi yang sangat mematikan dari Safin menjadi kunci aksi dari “No Time To Die” yang diproduksi oleh Eon Productions ini.

Setelah “No Time To Die”, siapa kah pengganti Craig selanjutnya? Seperti dikutip oleh Michael G. Wilson dari Eon Productions di berbagai media Inggris dalam beberapa hari belakangan, pihak Eon hingga saat ini belum memutuskan untuk memilih siapa yang pantas menggantikan Craig sebagai agen 007 berikutnya. Sebelum menunggu peran Bond baru, film ini tentu jadi kado perpisahan yang manis dari seorang aktor peran yang penuh karakter, Daniel Craig. (Teks: Freddy Wally/Foto: Dokumentasi Eon Productions)



Tinggalkan Balasan

Please log in using one of these methods to post your comment:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s