Dari Pulau Kei Kecil, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno menyatakan rasa kagumnya dengan keindahan pantai Ngurbloat yang terletak di Desa Wisata Ngilngof, Kecamatan Manyeuw, Kabupaten Maluku Tenggara, Maluku. “Saya baru tahu kalau pasir di pantai ini sehalus bedak ternyata, sayangnya belum banyak yang tahu ya”, tukas Mas Menteri, sapaan akrabnya saat kunjungan kerja di Pulau Kei Kecil beberapa waktu lalu.

“Saya rasa ini saatnya kita bantu promosikan pantai Ngurbloat lebih luas”, katanya lagi dengan antusias. Sandiaga menegaskan bahwa pihaknya akan melakukan promosi secara digital dan lainnya untuk mengenalkan potensi desa wisata di wilayah Indonesia bagian timur yang selama ini masih tersembunyi dari radar pelancong.

“Salah satu konten promosi yang efektif adalah melalui konten digital. Saya titip konten-konten yang ada dapat diperkuat dan diunggah ke sosial media,” tegasnya. Pantai Ngurbloat sendiri dinobatkan sebagai salah satu pantai pasir putih terhalus di Asia. Ngurbloat dalam bahasa lokal memiliki makna Pasir Panjang.

Menparekraf Sandiaga Uno menilai bahwa Desa Wisata memiliki potensi yang tinggi sehingga harus dapat dimaksimalkan dengan memperkuat konten promosi desa. “Sehingga akan lebih banyak wisatawan yang datang dan berkunjung dan menggerakkan ekonomi serta membuka lapangan kerja. Inilah yang dapat dikembangkan untuk menjadi daya tarik bagi wisatawan melalui wisata edukasi,” paparnya.

Selain Pantai Pasir Bedak, Sandiaga juga sempat mencicipi Embal pisang yang terbuat dari pisang masak yang dibalut dengan tepung embal. Tepung embal komposisinya sendiri berasal dari singkong beracun (mengandung sianida) yang telah diproses. Pembuatan tepung tersebut dilakukan selama 1-4 hari. “Ini juga makanan yang unik dan kita bisa bantu juga promosikan baik pengemasan dan pemasarannya”, tambah Sandiaga.

Desa Ngilngof merupakan salah satu desa yang berada di Kepulauan Kei. Tepatnya di Kecamatan Manyeuw, Kabupaten Maluku Tenggara. Desa Wisata Ngilngof hanya berjarak 15 KM atau dapat ditempuh selama kurang dari 20 menit dari Kota Langgur. Sementara dari Jakarta (Bandara Soekarno-Hatta) wisatawan perlu transit dahulu di Bandar Udara Internasional Pattimura, Ambon atau Bandara Internasional Sultan Hasanuddin, Makassar sebelum akhirnya tiba di Bandara Karel Sadsuitubun Langgur.(Teks: FreddyWally/Foto: Dokumentasi Kemenparekraf)