Terinspirasi dari situasi menegangkan terkait pandemi karena virus Covid, film yang disutradarai oleh Adam Mason ini mencoba untuk membawa romansa karena paparan wabah menjadi plot utama. Selain didukung oleh produser film blockbuster semacam Michael Bay, film ini juga mendapuk sejumlah pemain Hollywood seperti K.J.Apa dan juga Demi Moore untuk turut bermain.
Skenario yang ditulis oleh Simon Boyes dalam film ini mengambil latar ketika dunia berada di tahun ke-4 pandemi dan saat itu virus Covid-19 telah bermutasi menjadi Covid-23 yang efeknya lebih mengerikan, konon bisa membuat penderita meninggal dalam 48 jam setelah terinfeksi dan ada kemungkinan pecah pembuluh darah di otak. Dramatisasi plot yang dibangun Boyes lewat skripnya terbilang cukup menarik dan seperti cermin bagi para penonton yang saat ini mungkin masih mengalami “kejamnya” realita seputar virus Covid-19.
Dalam film ini kita akan melihat sejumlah hal yang mungkin saja familiar belakangan ini, mulai dari tempat karantina yang dalam film ini digambarkan sebagai zona Q-Zones yang dikabarkan bagai “neraka”. Sejumlah aturan protokol kesehatan yang cenderung sadis pun diperlihatkan dalam film ini, mulai dari perintah tembak di tempat oleh oknum Departemen Kesehatan hingga bagaimana kurir-kurir pengantar barang harus menjalani sejumlah tes kesehatan.
Film ini menggambarkan situasi bahwa hanya mereka yang tercatat sebagai kebal yang diizinkan berada di luar rumah dan dalam film ini diwakili oleh beberapa kurir pengantar paket yang sigap mengantar dan mengambil barang kapan saja melewati “ranjau-ranjau virus” dan juga para tentara yang tidak kalah sadis. Para warga kebal ini dipasangi gelang berbentuk burung kenari kuning yang merupakan alat untuk lolos dan berkeliaran di jalanan atau sewaktu-waktu bila ada razia dari petugas.

Adalah Nico Price (K.J. Apa) yang termasuk yang kebal terhadap virus. Dia adalah petugas kurir yang menjalin hubungan virtual dengan Sara (Sofia Carson), artis muda yang tinggal dengan neneknya, Lita (Elpidia Carrillo). Selain tokoh Nico, ada juga sosok Lester (Craig Robinson), bos perusahaan paket independen yang memantau jalanan dari hal-hal tidak diinginkan lewat layar komputernya. Kemudian ada keluarga Griffin, yang terdiri dari Piper (Demi Moore), William (Bradley Whitford), dan putrinya Emma (Lia McHaugh). Ketiganya punya konflik dan agenda tersendiri yang menambah runyam plot di film ini.
Penonton juga akan bertemu dengan May (Alexandra Daddario), penyanyi yang diiming-imingi akan menjadi bintang oleh William dan akhirnya mencari nafkah menjual cover lagu klasik secara daring. Secara keseluruhan film ini adalah film “terdekat” yang dekat dengan situasi kita saat ini. Bisa menjadi sebuah tontonan yang menambah inspirasi pekan ini. (Teks: FreddyWally/Foto: Dokumentasi STX Films)