Film animasi dari Warner Bros. Pictures Spanyol ini termasuk istimewa karena diedarkan lebih cepat di Indonesia berselang dari waktu rilisnya di Amerika Utara yang baru akan diluncurkan pada 24 Februari 2023 mendatang.

Digarap oleh sineas Juan Jesús García Galocha, film ini akan membawa penonton ke dalam dua dunia, era masa lalu dan situasi masa kini. Masa lalu melalui kehidupan Mesir kuno yang sering digambarkan dalam kitab suci yang digambarkan melalui kemegahan piramida dan kekuasaan Firaun sedangkan dunia masa kini dalam film ini bersetting di metropolitan London yang riuh dan serba gemerlap.

Petualangan ketiga mumi asal Mesir kuno yang “terlahir kembali” dalam sebuah peradaban tertimbun di kemegahan London menjadi plot film animasi berdurasi 88 menit ini. Adalah seorang putri bernama Nefer (disuarakan Anna Esther) yang dikisahkan menjalin kisah perjodohan dengan seorang kusir ternama yang sudah menang berbagai kompetisi bernama Thut (disuarakan oleh Oscar Barberan), keduanya berencana menikah dan Thut diberi amanah berupa cincin langka pusaka Mesir kuno sebagai mas kawin dari pernikahan oleh Firaun.

Sebenarnya kedua pasangan ini menolak untuk menikah karena sang pria memilih untuk melajang dan sang puteri lebih memilih untuk sendiri dulu. Keduanya kemudian bersatu setelah cincin pernikahan mereka dicuri oleh arkeolog ambisius Lord Carnaby (Hugh Bonneville) lewat teknologi canggih. Pengejaran mencari cincin ini membawa Nefer, Thut, dan Sakhem (adik Thut) serta bayi buaya Croc melintasi belahan dunia modern lengkap dengan segala teknologi terbaru yang tidak terbayangkan.

Selain ke-4 tokoh utama, karakter Firaun di film ini juga disuarakan oleh aktor watak Sean Bean. Meskipun digarap lewat jalur animasi klasik tanpa tambahan efek CGI memukau, Mummies cukup seru bercerita, dan memang dirancang untuk konsumsi anak-anak. Meskipun kisahnya cukup “dewasa”, film ini siap menghibur siapa pun di bioskop. (Teks: Freddy Wally/Foto: Warner Bros Pictures)