Wolf Pack; Sisi Lain Kehidupan Tiongkok Yang Belum Terungkap

Di tengah serbuan sinema Korea (Selatan) yang begitu masif dalam beberapa tahun belakangan, konsumsi film Asia lain seperti dari India dan Hong Kong memang terbilang sedikit. Menjelang perayaan Imlek pada tahun ini, sebuah film Hong Kong dengan tema aksi dan penuh teror diluncurkan untuk publik Indonesia.

Film yang judul aslinya bertitel “Lang Qun” ini mendapuk Michael Chiang sebagai sutradara sekaligus penulis skenario. Tercatat, ini adalah debut seorang Chiang di bangku sutradara.

Berkisah tentang pasukan bayaran yang mendapatkan tugas rahasia untuk memerangi sebuah korporasi jahat ini diperkuat oleh sederet bintang kondang seperti Jin Zhang, Luxia Jiang, Aarif Lee, serta Yi Zhang.

Adalah dokter bernama Ke Tong (dimainkan oleh Aarif Lee Rahman), yang digambarkan telah menjalani misi kemanusiaan ke berbagai belahan dunia. Saat perjalanan dengan bus menuju Luxor di Mesir, ia pun duduk bersebelahan dan berkenalan dengan Goblin (dimainkan oleh Luxia Jiang).

Tanpa butuh waktu, tawaran Goblin ke dokter muda Tong untuk melaksanakan misi kemanusiaan ke Gunung Bromo, Jawa Timur langsung diiyakan. Setelahnya tanpa diduga, Goblin melakukan aksi nekat “menculik” dokter Tong dengan menurunkan di pinggir jalan dan membuang semua isi tas dokter itu ke sungai.

Sebuah helikopter kemudian terbang rendah menjemput Tong dan Goblin, di dalamnya sudah ada Guan Zhiyang (dimainkan oleh Jin Zhang), Shell (Kuo Chung Tang), Saiyan (Yi Zhang), Fireball (Mark Luu), dan Fly (Liu Ye). Lewat perkenalan singkat penuh emosional, Tong akhirnya mengetahui bahwa mereka adalah pasukan khusus yang memiliki misi rahasia. Tong pun ditidurkan dengan obat bius.

Berjalan dengan fase cepat, film Wolf Pack memang terkesan membabi buta dalam menjual aksinya. Penonton disuguhi ritme cepat khas film aksi Hong Kong pada era 90-an. Dikemas dalam tiga babak, film dengan durasi 1 jam 45 menit ini diproduseri oleh Jianmin Lv,  Jianhong Qi, dan Tang Chen Qi. Diproduksi oleh Screen Media, Beijing Spring and Autumn Cinemas Television Culture Communication, film ini adalah tontonan pembuka tahun kelinci yang pantang terlewat. (Teks: Freddy Wally/Foto: Dokumentasi Screen Media)

Iklan

Tinggalkan Balasan

Please log in using one of these methods to post your comment:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s