Saat berkunjung ke Gorontalo beberapa waktu lalu, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno sempat memberikan empat santri yang berhasil khatam sambung ayat Quran dengan perlengkapan sholat.
Pesantren Alam di Desa Wisata Religi Bubohu, Kabupaten Gorontalo, Provinsi Gorontalo sendiri memang masuk dalam daftar kunjungan Mas Menteri, demikian sapaan akrab Sandiaga Uno saat kunjungan kerja di Provinsi Gorontalo yang juga termasuk wilayah utara di Pulau Sulawesi.
Mas Menteri mengaku cukup kaget saat menemukan pesantren alam di tempat itu. “Belajar agama sambil menyatu dengan alam, sehingga para santri juga bisa mencintai alam sambil memperdalam ilmu agamanya. Cukup menarik memang, lokasinya juga bisa membuat wisata religi sehingga masyarakat punya banyak pilihan untuk wisata,” katanya dalam kesempatan itu.

Para santri yang melihat kedatangan Mas Menteri pun sangat senang sehingga mereka langsung menyapa dan menyambut dengan melakukan sambung ayat, yang akhirnya dihadiahkan oleh Sandiaga perlengkapan sholat baru.
Sandiaga lalu menegaskan bahwa yang ditemukannya di Gorontalo terbilang unik di tengah upayanya meningkatkan formula wisata halal di Indonesia. Pasalnya, Indonesia dengan penduduk mayoritas muslim, punya peluang besar untuk memulihkan pariwisata dan ekonomi kreatif melalui wisata halal. Sandi pun mengatakan, pariwisata halal akan diminati oleh wisatawan nusantara.
“Saya melihat ada sekitar 11 miliar dolar yang keluar dari masyarakat Indonesia untuk berwisata ke luar negeri dan setenagahnya adalah wisata religi. Di desa Wisata Bubohu ini saya melihat pariwisata berbasis komunitas dan juga desa. Di sini kita melihat ada tadabur alam dan tadabur quran, itu bisa menjadi sebuah paket di saat liburan karena wisatwan nusantara ingin sekali mendapatkan pengalaman spiritual, dan desa ini bisa mengembangkannya” ujarnya.
Lebih lanjut Sandiaga mengungkapkan kalau wisatawan nusantara sudah terbiasa berwisata di luar negeri untuk berwisata religi maupun berwisata yang konsepnya muslim friendly tourism. “Dikarenakan pandemi tidak memiliki banyak pilihan dan ini yang harus kita fokuskan,” ujarnya. Dia mengatakan beberapa provinsi di Indonesia sudah ada yang mengambil posisi kepemimpinan sebagai pariwisata halal. Tentunya, hal ini menjadi langkah yang baik untuk mendorong provinsi lain dalam mengembangkan wisata halal. Dimana keuntungan dari program ini tak jauh untuk meningkatkan ekonomi kreatif setiap daerah. (Teks: FreddyWally/Foto: Dokumentasi Kemenparekraf)