The Black Phone; Sensasi Thriller Psikologis Yang Bikin Penasaran Dari Joe Hill

on
Ethan Hawke dengan topeng mengerikan sebagai karakter The Grabber dalam film terbarunya, The Black Phone.

Film ini diadaptasi dari cerita pendek berjudul sama karya dari Joe Hill yang tak lain adalah anak dari penulis sekaligus novelis legenda, Stephen King. Diarahkan oleh Scott Derrickson yang melejit lewat karya bertajuk “Sinister”, film ini dibintangi oleh aktor kawakan Ethan Hawke sebagai karakter The Grabber. Diproduksi oleh Universal Pictures dan Blumhouse Productions, penulis skenario film ini adalah Robert Cargill yang dikenal luas juga sebagai penulis skrip film Doctor Strange (2016).

Plotnya berkisah di tahun 1978 dengan karakter utama adalah Finney Shaw (dimainkan oleh Mason Thames), seorang remaja berkarakter pemalu yang tinggal bersama adik perempuannya, Gwen (Madeleine McGraw) dan ayah mereka yang pemabuk. Settingnya adalah Kota Denver yang tenang di bagian negara Colorado.

Keharmonisan kota tempat tinggal mereka yang sebelumnya adem dan tentrem harus dilanda kehebohan saat penculik anak yang dijuluki The Grabber beraksi dan mulai meneror penduduk kota satu per satu. Tidak disangka-sangka, salah satu anak yang diculik itu adalah Finney Shaw yang disekap di sebuah ruang bawah tanah kedap suara dengan imbuhan di dindingnya telepon tua berwarna hitam.

Rupanya telepon itu walaupun tidak berfungsi lagi tapi punya makna magis buat Finney. Para korban kekejaman The Grabber sering “menelepon” Finney dan memberikan petunjuk sekaligus tips dan trik agar Finney selalu waspada dan tentu saja, terhindar dari kematian yang tragis.

Menariknya, film dengan pendekatan sains, horror sekaligus psikologi ini juga menceritakan kedekatan “magis” Gwen sebagai adik, dengan abangnya Finney. Kedekatan batin ini kemudian menjadi kunci bagaimana permainan sadis di The Black Phone bisa diakhiri dengan ending yang menarik buat penonton.

Secara keseluruhan, film The Black Phone adalah sebuah thriller dengan pendekatan psikologi yang menawan. Mendebarkan dan juga akan membuat penonton bertahan hingga akhir. Kengerian yang disajikan oleh Derrickson selama 102 menit dijamin akan membuat siapa saja akan penasaran sekaligus tidak ingin melewatkan setiap menitnya ke toilet. Untuk yang rindu dengan detail seru dan khas pada dekade 70-an, ini film yang pantang untuk dilewatkan tentu saja! (Teks: FreddyWally/Foto: Universal Pictures).

Tinggalkan Balasan

Please log in using one of these methods to post your comment:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s