
Kita pernah bertemu dengan sosok Candyman hampir 30 tahun lalu. Saat itu Candyman mendapatkan respons yang lumayan dari para kritisi film. Sebuah kisah horor yang terbilang menawarkan sesuatu yang baru. Kini, Candyman kembali ke layar perak dan dimainkan oleh sejumlah bintang muda seperti Yahya Abdul_Mateen II dan Teyonah Parris. Kisahnya masih punya benang merah yang sama walaupun sudah berlalu hampir tiga dekade.
Panggil namanya lima kali maka dia akan muncul dan memberikan mimpi buruk untuk para pemanggilnya. Kemunculannya yang sering tak terduga dan cukup membuat jump scare para penonton semakin membuat Candyman versi 2021 menjadi sebuah tontonan yang pantang untuk dilewatkan oleh pecinta horor sejati.
Meskipun bukan sekuel dari 1992, versi 2021 berfokus pada seorang seniman muda yang suka melukis mural dan abstrak bernama Anthony McCoy (dimainkan oleh Yahya Abdul-Mateen II). Tinggal di kawasan yang didominasi kaum kulit hitam seperti Cabrini-Green membuat Anthony banyak menyuarakan opini lewat karyanya.
Pertemuannya dengan seorang misterius yang menjaga sebuah jasa binatu membuat Anthony lalu terobsesi untuk mengangkat tema lukis terbarunya yang diadaptasi dari legenda urban Candyman. Cerita ini direpresentasikan Anthony dengan sebuah instalasi cermin yang bila dibuka akan menampilkan ilustrasi misterius tentang sosok Candyman dan para korbannya.
Keseriusan Anthony membuat karya ini membawanya masuk ke dalam masalah. Beberapa pembunuhan sadis tanpa diketahui siapa pembunuhnya gentayangan kembali di kawasan Cabrini-Green, persis seperti 30 tahun lalu.
Dibalut dengan adegan-adegan sadis dan juga penuh darah, Candyman versi 2021 boleh dibilang tidak disarankan untuk ditonton oleh Anda yang takut darah karena begitu gore dan mengerikan. Dibungkus dengan durasi selama satu jam setengah, sutradara Nia Dacosta membuat Candyman versi terbaru penuh dengan nuansa seni karena setting aktor utamanya yang berprofesi sebagai seniman.
Beberapa penonton akan dimanjakan dengan berbagai visual seputar lukisan, galeri seni hingga diskusi-diskusi tentang karya kontemporer. Sebuah tontonan yang menarik untuk mengisi waktu luang pada akhir pekan ini di bioskop. (Teks: FreddyWally/Foto: Universal Pictures)